KAJIAN EROSI DENGAN METODE MUSLE DAERAH TANGKAPAN HUJAN WADUK SERMO KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWAYOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.21063/jts.2016.V302.048-59Kata Kunci:
waduk, erosi, daerah tangkapan hujan (DTH), MUSLEAbstrak
Waduk pada hilir DAS dipengaruhi beberapafaktor salah satunya erosi.Pendangkalan waduk yang disebabkan oleh sedimentasi banyak terjadi di Indonesia seperti Daerah Tangkapan Hujan (DTH) Waduk Sermo. Metode MUSLE (Modified Universal Soil Loss Equiation) lebih unggul dibanding dengan Metode USLE yang biasa digunakan untuk menghitung laju erosi. Metode MUSLE menggunakan software Arc.GIS 10.1.serta software ENVI 4.5 untuk menghitung kerapatan vegetasi. Dari hasil analisis diperoleh laju erosi yang terjadi di DTH Waduk Sermo sebesar 6,97 mm/tahun atau 125,42ton/ha/tahun. Tingkat bahaya erosi sangat berat seluas 82,296 Ha atau 4,24 %.
Referensi
Arsyad, Sitanala. 2012.Konservasi Tanah dan Air.Bogor: IPB Press.
Asdak, Chay., 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Kartasapoetra., 2010. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Rineka Cipta.
Kironoto, BA dan Yulistiyanto, B., 2000. Konservasi Lahan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Saidah, Humairo., 2007. Modifikasi Model Sediment Delivery Ratio untuk Daerah Aliran Sungai Dodokan di Lombok. Mataram: Volume 8 No2, Desember 2007. Jurnal Ilmiah.
Suripin, 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Setiawan, Sigit., 2010. Kajian Sedimentasi Waduk Berdasarkan Kondisi Tataguna Lahan: Studi Kasus Waduk Sermo Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis. Magister Pengelolaan Bencana Alam (MPBA). Univesitas Gadjah Mada.