HUBUNGAN HASIL KORELASI STRATIGRAFI BAWAH PERMUKAAN DENGAN KESTABILAN TEROWONGAN STUDI KASUS: TEROWONGAN MRT JAKARTA

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.21063/jts.2018.V501.024-32

Kata Kunci:

faktor aman, stratigrafi, terowongan

Abstrak

Pada perhitungan stabilitas terowongan, mengetahui kondisi bawah permukaan, jenis tanah dan parameternya merupakan hal yang sangat penting. Karena itu, korelasi data bor harus dilakukan sebaik mungkin agar dapat menggambarkan kondisi bawah tanah yang akurat. Penelitian ini akan menguji kestabilan terowongan MRT Jakarta stasiun bawah tanah Senayan-Istora. Berdasarkan hasil korelasi data bor, jenis tanah dibagi menjadi menjadi lima satuan tanah yang terdiri dari lempung N-SPT rendah, lanau N-SPT rendah, lanau N-SPT tinggi, pasir N-SPT rendah, dan pasir N-SPT tinggi. Tekanan muka terowongan divalidasi dengan pembacaan tekanan muka terowongan di lapangan. Secara umum metode yang paling mendekati hasil pembacaan di lapangan adalah metode COB Commisie L510. Stabilitas tubuh terowongan dihitung dengan metode Carranza-Torres, menghasilkan gaya yang paling besar 137,93 kN/m2 dari kapasitas dukung lining terowongan 726 kN/m2 . Stabilitas terowongan terhadap gaya angkat menghasilkan faktor aman paling kecil sebesar 2,26 dari rekomendasi faktor aman 1,5. Hasil korelasi akan berdampak pada stabilitas terowongan, karena stabilitas terowongan didasarkan pada jenis, tebal dan kekuatan tanah di mana terowongan tersebut dibangun.

Referensi

Carranza-Torres, C., Reich, T dan Saftner, D. (2013). Stability of shallow circular tunnels in soils using analytical and numerical models, Proceedings of the 61st Minnesota Annual Geotechnical Engineering Conference. United Stated.

Bouwen, C.O. (1996). L 510-01 Inventarisatie Ontwerpmethoden Boortunnels Voor weg- en railVerbindingen, Werkrapport COB-uitvoeringscommissie

Hakim, I. (2016). Analisis Stabilitas Muka Terowongan Berdasarkan Metode Earth Presure Balance Studi Kasus: Terowongan MRT Jakarta. Skripsi. Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Leca. E dan Dormieux. L. (1990). Upper and Lower Bound Solution for the Face Stability of Shallow Circular tunnel in Frictional. Geotechnique. Vol.40 pp.581-606.

Turkandi, T., Sidarto, Agustiyanto, D.A., dan Hadiwidjoyo. (1992). Peta Geologi Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu, Jawa, skala 1:100.000, Departemen Pertambangan dan Energi, Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral, Pusat Pengembangan Geologi, Bandung.

Unduhan

Diterbitkan

2018-01-31

Cara Mengutip

HUBUNGAN HASIL KORELASI STRATIGRAFI BAWAH PERMUKAAN DENGAN KESTABILAN TEROWONGAN STUDI KASUS: TEROWONGAN MRT JAKARTA. (2018). Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang, 5(1), 24-32. https://doi.org/10.21063/jts.2018.V501.024-32