STUDI EKSPERIMENT EVALUASI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT NYLON TERHADAP KUAT TARIK BETON NORMAL
DOI:
https://doi.org/10.21063/jts.2016.V302.011-16Keywords:
beton, serat nylon, kuat tekan beton, kuat tarik belah betonAbstract
Nylon didefinisikan sebagai bahan yang berbentuk serat. Dengan memanfaatkan karakteristik dan sifat dari serat nylon ke dalam campuran beton, diharapkan akan dapat meningkatkan dan mengubah karakteristik kuat tarik dan mutu terhadap beton. Berdasarkan nilai pengujian sampel kuat tekan beton dengan perbandingan penambahan serat nylon 1%, dan 2% terhadap campuran beton tanpa serat (0%) didapatkan hasil yaitu pada umur 3 hari, 14 hari, dan 28 hari menunjukan penurunan nilai kuat tekan berturut-turut (2,180%, dan 13,818% umur 3 hari) (10,042%, dan 12,472% umur 14 hari) serta (15,794% dan 23,015% umur 28 hari). Hasil ini menyatakan semakin tinggi persentase penambahan serat nylon menunjukan semakin rendah nilai kuat tekan beton. Berdasarkan nilai pengujian sampel kuat tarik belah beton dengan penambahan serat nylon 1% dan 2% terhadap nilai tarik belah beton tanpa serat nylon (0%) didapat hasil yaitu pada umur 3 hari dan 14 hari menunjukan penurunan nilai kuat tarik belah beton berurutan sebesar (18,408%; dan 26,155%; umur 3 hari) serta (20,933%, dan 33,667%, unutk umur 14 hari) tapi pada umur 28 hari menunjukan peningkatan nilai kuat tarik belah beton sebesar 5,104% dan 26,024%. Penambahan serat nylon 1%, dan 2% pada umur 28 hari ternyata mampu memperbaiki kinerja dan karakteristik dari tarik beton.
References
ASTM C,(1993), “Compressive Strength Of Cylindrical Concrete”, Annual book of ASTM standards vol. 04.01 Philadelphia.
Balaguru, P. ,and Shah, S.P.,“Fibre Reinforced Cement Composites”, McGraw- Hill, Singapore, 1992.
Cement And Concrete Institut (2001), “Fibre Reinforced Conrete”, Cement & Concrete Institut”, Midrand.
Hannant, D.J., “Fibre Cements and Fibre Concretes”, John Wiley & Sons, New York, 1978.
Ir. Tri Mulyono, MT,(2005),ʽʽTeknologi Beton”, Andi, Yogyakarta.
L.Wahyudi & Syahrial A. Rahmi, (1999),ʽʽStruktur Beton Bertulang", PT.Gramedia, Jakarta.
Malier, Yves, ʽʽHigh Performance Concrete, From Material to Structure”, E&FN Spon, London, 1992.
PBBI 1971,ʽʽPeraturan Beton Bertulang Indonesia,ʽʽBadan Standarisasi Nasional.
Pramono, Didiek; Suryadi HS.ʽʽBahan Konstruksi Teknik,” Penerbit Universitas Gunadarma, Jakarta, 1998
SK. SNI-91, (1991), “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung”. Badan Standarisasi Nasional SK.
SNI-91, (1991), “Tata Cara Pembuatan rencana campuran beton normal". Badan Standarisasi Nasional.
SK. SNI. T-28-1999-03 Ps. (3.3.3), (1999), “Badan Standarisasi Nasional” SNI 03-1974-1990, (1990),ʽʽMetoda Pengujian Kuat Tekan Beton,” Badan Standarisasi Nasional.
SNI 03-2491-2002, (2002), ʽʽMetode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton”,Badan Standarisasi Nasional.
SNI 03-2847-2002, (2002),ʽʽTata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung”, PT.Gramedia, Jakarta.
Stevens, D., “Testing of Fibre Reinforced Concrete”, American Concrete Institute, Michigan, 1995.
Susilorini, Retno, M.I (2007a),”Model Masalah Cabut-Serat Nylon 600 Tertanam Dalam Matriks Sementitis Yang Mengalami Faktur, ”Unpublished PhD dissertation, Portgraduate Program, Parahyangan Catholic University, Bandung.
Susilorini, Retno, Rr.M.I (2007b),”Fractured Based Aproach for Student Elemen Design- Safe Building, Safe City,” Third International Conference on Economic and Urban Management “ City Marketing, Heritage, and Identity,” 24 - 25 August, PMLP Unika Soegijapranata, Semarang, 451 – 465.
Wuryati S dan Candra R, (2001),ʽʽBeton Sebagai Bahan Bangunan”,
Yohanes L.D. Adianto dan Tri Basuki, (2004), ʽʽPengaruh Penambahan Serat Nylon Terhadap Kinerja Beton”,Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 12, Nomor 2, Edisi Juli 2004