Deteksi Perubahan Garis Pantai Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman Menggunakan Aplikasi Penginderaan Jauh

Authors

  • Dwi Marsiska Driptufany Jurusan Teknik Geodesi, Institut Teknologi Padang, Jl. Gajah Mada Kandis Nanggalo, Padang – 25 143, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21063/jts.2020.V702.01

Keywords:

perubahan garis pantai, penginderaan jauh, abrasi, akresi

Abstract

Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman merupakan kabupaten/kota yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, hal ini mengakibatkan pantai Kabupaten dan Kota Pariaman rentan terjadinya abrasi dan akresi. Selain mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian abrasi dan akresi, sebaran lokasi perubahan garis pantai akibat dampak abrasi dan akresi perlu dipantau secara spasial dan temporal untuk mencegah terjadinya dampak yang lebih buruk. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi perubahan garis pantai Kab. Padang Pariaman dan Kota Pariaman menggunakan data citra multi temporal. Penelitian ini menggunakan metode penginderaan jauh sebagai kajian yang cepat untuk menganalisis perubahan garis pantai dengan Citra Landsat 7 ETM tahun 2004 dan 2009, Citra Landsat 8 OLI tahun 2014, dan Citra Sentinel 2a tahun 2019 sebagai data sekunder. Perubahan garis pantai diperoleh menggunakan metode overlay peta hasil interpretasi citra 4 waktu pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan perubahan garis pantai tahun 2004-2009 karena abrasi dengan perubahan maksimal sebesar -20,98 meter/5 tahun, sedangkan perubahan yang terjadi karena akresi maksimal 0,78 meter/ 5 tahun. Pada garis pantai tahun 2009-2014 terjadinya perubahan karena abrasi dengan perubahan maksimal sebesar -41,79 meter/5 tahun, selain itu ada pula perubahan akibat akresi maksimal 8,65 meter/5 tahun. Sedangkan pada garis pantai tahun 2014-2019 terjadi karena abrasi dengan perubahan maksimal sebesar -17,13 meter/5 tahun, dan akresi maksimal 10,15 meter/5 tahun. Dari tahun 2004-2019 garis pantai banyak mengalami abrasi karena beberapa penyebabnya seperti gempa bumi, pasang air laut dan kurangnya batu pemecah ombak, sedangkan akresi yang terjadi pada kawasan pantai terjadi karena sedimentasi pasir laut oleh kawasan pantai serta beberapa faktor pembangunan yang sedang marak dilakukan di kawasan pesisir pantai Padang Pariman untuk meningkatkan kualitas pariwisata.

References

Cui, B.L., et al. (2011). Coastline Change of the Yellow River Estuary and Its Response to the Sediment and Runoff. Geomorphology. 127, 32-40.

Istiqomah,F.,Sasmito,B., Amarrohman,FJ.(2016). Pemantauan Perubahan Garis Pantai Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Analysis System (DSAS) Studi Kasus: Pesisir Kabupaten Demak. Jurnal Geodesi UNDIP Semarang, 5(1),78-89.

Lantuit H., et al. (2010). The Arctic Coastal Dynamic Database: A New Classification Scheme And Statistics On Arctic Permafrost Coastlines. Estuaries and Coasts. doi: 10.1007/s12237-010-9362-6

Ondara, K., Rahmawan, G. A., Pitri, Y.A,. (2018). Kerentanan Pesisir Kota Pariama, Sumatera Barat Menggunakan Pemodelan Numerik Hidro-Oseanografi . Prosiding Seminar Nasional Kelautan dan PerikananIV 2018, Tunjungan, Surabaya

Prayogo, T. (2015). Analisis Pola Perubahan Garis Pantai Pesisir Semarang dan Sekitarnya Berdasarkan Citra Satelit Landsat Multi Temporal. Conference: Pertemuan Ilmiah Tahunan XX dan KongresVI, MAPIN: Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Dramaga Bogor, 5-6 Feb 2015.

Rafdi, M. A. (2016). Kajian Pemahaman Masyarakat Terhadap Perubahan Iklim Di Kawasan Pesisir Kecamatan Pariaman Utara. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 5(1), 21-28.

Samulano, I., & Mera, M. (2011). Refraksi Dan Difraksi Gelombang Laut Di Daerah Dekat Pantai Pariaman. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 7(1), 1-10.

Solihuddin, Tb. (2011). Karakteristik Pantai dan Proses Abrasi di Pesisir Padang Pariaman, Sumatera Barat. Puslitbang Sumberdaya Laut dan Pesisir, Balitbang-KP. Jakarta

Taufiqurrahman,dkk. (2012). Analisis Spasial Perubahan garis Pantai di Pesisir Kabupaten Subang Jawa Barat. Jurnal Vol. 4,No. 2, Hlm. 280 – 289, Desember 2012.

Triatmodjo, Bambang. (1999). Teknik Pantai. Beta Offset. Yogyakarta.

USGS. 2019. Using the USGS Landsat Product. https://earthexplorer.usgs.gov/. Diakses pada tanggal 30 Juli 2019.

USGS. 2019. Using the USGS Sentinel Product. https://earthexplorer.usgs.gov/. Diakses pada tanggal 31 Juli 2019

Published

2020-07-02

How to Cite

Deteksi Perubahan Garis Pantai Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman Menggunakan Aplikasi Penginderaan Jauh. (2020). Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang, 7(2), 1. https://doi.org/10.21063/jts.2020.V702.01