Estimasi Model Geoid Tanpa Koreksi Adiktif Menggunakan Metode Modifikasi Kuadrat Terkecil Untuk Pulau Sumatera

Penulis

  • Quinoza Guvil Institut Teknologi Padang
  • Febio Zola Guvil Program Studi Teknik Sipil, Universitas Andalas

DOI:

https://doi.org/10.21063/jts.2021.V802.02

Kata Kunci:

geoid, model geopotensial global, pulau sumatera

Abstrak

Geoid merupakan referensi tinggi di Indonesia sesuai amanat Peraturan Kepala BIG (Perka BIG) nomor 15 Tahun 2013 tentang Sistem Referensi Geospasial Indonesia (SRGI). Pemodelan geoid memberikan informasi penting dalam penentuan tinggi ortometrik dengan menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS). Penentuan model geoid yang tepat adalah salah satu tujuan utama penelitian ini. Ada beberapa pendekatan dalam penentuan model geoid. Dalam penelitian ini, pendekatan kuadrat terkecil dievaluasi dalam penentuan estimasi model geoid gravimetri untuk Pulau Sumatera. Himpunan parameter: M = L = 180, Ψ_0 = 3. 0 dan σ_Δg = 5.0 mGal ditentukan untuk memberikan nilai optimal untuk penentuan model geoid Pulau Sumatera yang sesuai dengan menggunakan pendekatan kuadrat terkecil. Nilai yang diperoleh dari model geoid gravimetri yang diestimasi dengan membandingkan nilai yang diketahui pada benchmark (BM) yang sudah ditentukan. Estimasi perhitungan model geoid gravimetri dengan metode Root Mean Square Error tanpa koreksi aditif adalah ±32,1cm. Secara umum, pendekatan tersebut memiliki akurasi dan potensi tinggi dalam menentukan model geoid yang tepat untuk Pulau Sumatera.

Referensi

Abdalla, A., & Fairheasd, D. (2011). A new gravimetric geoid modeling for Sudan using the KTH method. Journal of African Earth Sciences, 60(4), 213–221. doi:10.1016/j.jafrearsci.2011.02.012

Abdalla, A., & Tenzder, R. (2011). The evaluation of the New Zealand’s geoid model by using the KTH method. Geodesy and Cartography, 37(1), 5–14. doi:10.3846/13921541.2011.558326

Abidin, H. Z. (2000). Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya (3 ed.). Jakarta: P.T. Pradnya Paramita,.

Abidin, H. Z. (2001). Geodesi Satelit. Jakarta: P.T.Pradnya Paramita.

Ågrren, J., & Sjöberg, L. E. (2004). Commparison Of Some Methods For Modifying Stokes’ formula In The Goce Era. In Proc. 2nd Internationnal GOCE user workshop “GOCE, The Geoid model and Oceanography.” Frascati, Italy: ESA-ESRIN.

Ågren, Jonsas. (2004). Regional Geoid Determination Methods for Era of Satellite Gravimetry Synthetic Earth Gravity Models -(Numerical Investigations Using Synthetic Earth Gravity Models). Royal Institute of Technology (KTH).

Ellmannn, A. (2004). The geoid for the Baaltic countries determined by the least squares modification of Stokes’ formula. Technology. Royal Institute of Technology (KTH), Department of Infrastructure.

Forsberg, R. (1984). A study of terrain reductions, density anomalies and geophysical inversion methods in gravity field modelling. Scientific Report No.5 The Ohio State University, 129.

Prijatna, K. (2010). Pengembangan Model Pengkombinasian Data Gayaberat dengan Model Geopotensial Global untuk Penentuan Geoid Regional Wilayah Indonesia. Disertasi. Institut Teknologi Bandung.

Ries, J., Bettadpur, S., Eanes, R., Kang, Z., Ko, U., McCullough, C., Tapley, B. (2010). The Combined Gravity Model GGM05C. http://dx.doi.org/10.5880/icgem.2016.002,

Sistem Referensi Geospasial Indonesia. (2013). Perka BIG No 15 Tahun 2013 Tentang Sistem Referensi Geospasial Indonesia. Badan Informasi Geospasial.

Undang-Undang Republik Indonesia No 4. (2011). Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial. Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Unduhan

Diterbitkan

2021-07-20

Cara Mengutip

Guvil, Q., & Zola Guvil, F. . (2021). Estimasi Model Geoid Tanpa Koreksi Adiktif Menggunakan Metode Modifikasi Kuadrat Terkecil Untuk Pulau Sumatera. Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang, 8(2), 52–58. https://doi.org/10.21063/jts.2021.V802.02